Kamis, 19 November 2009

Khasiat Teh Oolong bagi Kesehatan


Khasiat Teh Oolong bagi Kesehatan
Selasa, 20 Oktober 2009 - 09:42 wib

Taken from:
http://lifestyle.okezone.com/read/2009/10/20/27/267279/khasiat-teh-oolong-bagi-kesehatan

PROSES oksidasi setengah pada teh Oolong inilah yang membuat teh ini lebih berkhasiat dibandingkan jenis teh lainnya. Teh ini mampu mengusir kolesterol jahat hingga mengobati dermatitis.

Munculnya berbagai jenis minuman baru tak membuat teh dilupakan. Pasalnya teh tak hanya menyegarkan, tetapi minuman ini juga sangat bermanfaat untuk menjaga kesehatan. Banyak jenis teh bisa dipilih sebagai alternatif untuk menjadikan seseorang lebih sehat. Salah satunya adalah teh Oolong yang mempunyai banyak manfaat.

Senyawa polifenol, theanin, kandungan mineral, serta kandungan alkaloid dalam teh ini berperan penting bagi kesehatan. Dokter yang mengaplikasikan teh dalam bidang medis, Prof Dr dr Dede Kusmana, mengatakan bahwa polifenol dalam teh Oolong membantu kesempurnaan kerja enzim superxide dismutase (SOD). Teh ini juga berkhasiat menyingkirkan radikal bebas, karena polifenol ini memiliki daya antioksidan 100 kali lebih besar dari vitamin C.

"Secangkir teh Oolong atau lebih setiap hari, akan membuat Anda sehat senantiasa," tandasnya. Senyawa polifenol pada teh yang memiliki manfaat bagi kesehatan adalah unsur katekin (Catechin) dan turunannya, Epigallokatekin. Selain itu, kandungan Theaflavin juga berperan sebagai antioksidan dalam menangkal radikal bebas. Radikal bebas merupakan musuh besar kesehatan dan kecantikan.

Dalam bahasa China, oolong berarti "naga hitam atau ular hitam". Bermacam-macam legenda menjelaskan asal nama ini. Ada sebuah legenda yang menceritakan tentang asal-usul teh Oolong ini. Munculnya seekor naga hitam membuat seorang pemilik kebun teh pergi meninggalkan teh yang sedang dijemurnya.

Beberapa hari kemudian, dia pun kembali ke tempat dia menjemur tehnya. Dia pun kaget mendapati daun-daun teh telah teroksidasi oleh matahari dan memberikan hasil seduhan yang enak.

Teh Oolong berasal dari satu spesies tumbuhan teh Camellia Sinensis. Polifenol yang terkandung dalamnya memiliki manfaat sebagai antioksidan. Lantas, apa bedanya Oolong dengan teh jenis lainnya? Perbedaan terletak pada proses pembuatan dan pengeringannya. Semua teh berwarna hijau ketika dipetik. Teh hijau diperoleh dengan cara pemanasan, untuk menghadang reaksi enzimatik alami (oksidasi) daun. Begitu dikeringkan, daun-daun teh hijau lalu digulung dengan maksud memecah struktur sel di dalamnya.

Sementara teh Oolong dipetik, lalu ditempatkan dalam kondisi tertentu dengan kelembapan dan temperatur untuk memungkinkan oksidasi. Namun, proses oksidasi hanya dilakukan setengah jalan (oksidasi sempurna akan membentuk teh hitam). Daun-daun teh Oolong tidak dibuat untuk pecah, sehingga sebagian struktur sel daun masih relatif menyatu. Perbedaan proses inilah yang membuat setiap jenis teh memiliki manfaat berlainan, meski berasal dari daun tumbuhan yang sama.

Oksidasi setengah inilah yang justru memberi manfaat besar, bahkan dianggap yang terbaik dari tipe fermentasi teh lain, (teh hijau dan teh hitam). Selain sebagai antioksidan, teh ini juga dikenal ampuh dalam menurunkan berat badan. Menurut penelitian, kandungan antioksidan yang tinggi dari proses oksidasi setengah membuat teh Oolong mempercepat metabolisme dalam tubuh, sehingga mereka yang rutin meminum teh Oolong mendapat keuntungan pembakaran kalori lebih cepat ketimbang yang tidak.

"Teh Oolong bisa memberi manfaat bagi kesehatan antara lain menurunkan kadar kolesterol LDL (kolesterol jahat), menurunkan risiko penyakit kanker, menurunkan risiko penyakit kardiovaskular dan mencegah serangan stroke, menurunkan berat badan, serta meningkatkan stamina," jelas dokter yang pernah menjabat sebagai Ketua Perhimpunan Dokter Spesialis Kardiovaskular Indonesia. Antioksidan yang banyak terkandung di dalam teh membuat pembuluh darah lentur, sehingga aliran ke ginjal lebih bagus.

Tak sampai di situ saja, penderita dermatitis pun bisa memetik manfaat teh ini. Lagi-lagi sebuah penelitian di Jepang menyebutkan bahwa konsumsi teh Oolong secara rutin, ampuh menekan dermatitis atau eksim (radang kulit hingga kemerahan) membandel yang diidap pasien.

Penelitian yang diterbitkan dalam Arch Dermatol itu menyatakan efek moderat konsumsi teh Oolong bagi penderita eksim telah terlihat dalam waktu dua pekan. Dengan catatan, pasien mengonsumsi teh Oolong tiga kali sehari setiap habis makan. Memang bila dibandingkan dengan teh hijau dan teh hitam, teh Oolong memiliki aroma lebih tajam dan rasa lebih asam serta pahit. Namun bagi penggemar teh, rasa itulah yang membuat teh Oolong semakin nikmat.
Cara paling baik mendapat manfaat teh Oolong, minumlah satu cangkir 30 menit atau 1 jam sebelum beraktivitas, jalan, atau berolahraga.

Bagi penderita diabetes, teh Oolong ini juga sangat bermanfaat. Sebuah penelitian gabungan dari Jepang, Taiwan, dan Amerika Serikat menemukan bahwa teh Oolong efektif menurunkan tingkat plasma glukosa pasien diabetes tipe 2.
Mereka juga menemukan bahwa pemakaian teh Oolong bersamaan dengan obat agen antihiperglikemia akan efektif ketimbang pemakaian obat itu sendiri tanpa teh.

Selain untuk kesehatan tubuh, minum Oolong pada siang atau sore hari membantu menyingkirkan kepenatan di tengah kesibukan kerja. Tak lain, karena kandungan theanindi dalamnya.

Dikatakan Prof Dede, walaupun teh bisa memberi dampak yang baik untuk kesehatan, hal itu juga ditentukan juga dari kualitas daun teh dan cara penyajian teh yang benar. Kualitas terbaik daun teh berada pada tiga pucuk daun pertama.

Penyajian teh yang benar, jelas dia, adalah menyeduh teh dengan waktu tidak lebih dari tiga menit dan tidak membiarkan daun teh terendam lebih lama dari waktu tersebut. Cara ini akan didapatkan kenikmatan rasa dan aroma teh secara optimal. Selain itu, kualitas air juga memengaruhi kualitas seduhan teh. Air yang berkualitas baik adalah air dari mata air pegunungan.

"Sajikan teh selagi hangat dan jangan pernah menyeduh teh dalam kondisi panas, tetapi yang tepat adalah dalam kondisi hangat," tuturnya pada acara talkshow mengenai keajaiban dari teh Oolong (The Miracle of Oolong Tea) yang diadakan Teh 63, label yang mengembangkan teh Oolong di Indonesia.
(Koran SI/Koran SI/tty)

Senin, 16 November 2009

Oolong Tea Fights Fat and Cholesterol


Oolong tea fights fat and cholesterol

(from FoodNavigator.com)
http://74.125.153.132/search?q=cache:VqCS1h-q6hkJ:www.foodnavigator.com/Science-Nutrition/Oolong-tea-fights-fat-and-cholesterol+oolong+tea+benefit&cd=3&hl=id&ct=clnk&gl=id

While most people are already aware that oolong tea is good for the health, a month-long experiment by a Japanese doctor showed the tea reduces body fat and rejuvenates internal organs, because it contains a large amount of polyphenol, the Daily Yomiuri Shimbun reports.

"I never expected to get the result I wanted from this experiment in such a short period of time," said Masatoshi Nakano, a lecturer at an Aichi Medical University institute.

In April, Nakano asked 12 men and women aged between 18 and 39 to participate in an experiment to examine the effect of oolong tea on their health. All the participants had a clean bill of health and a body mass index of between 20 and 30.

The participants were effectively asked to soak their lives in oolong tea for a month. They were required to drink at least one litre of oolong tea each day and refrain from drinking water. Participants were also asked to eat a balanced diet during the period. Blood samples were taken from the participants for analysis both before and afterward.

Nakano took the blood samples to Yasuharu Mitomo, a professor at Nagoya City University for tests. Dr. Mitomo is specialised in the study of "internal-organ aging." Using various indicators, such as cholesterol and blood sugar levels, and hepatic activity, he has been researching the impact of different lifestyles on the aging process of internal organs.

In testing the blood samples, Mitomo used a calculation method he devised for evaluating the age of organs. He used the results of medical checkups as the basis for the calculations.

According to his findings, the internal organs of the participants were rejuvenated by an average of 1.9 years and a maximum of nine years. The average age of the 12 participants was 26.9. Before the oolong tea experiment, their average internal organ age was 30.3, and dropped to 28.4 after the experiment.

The one whose internal-organ age was rejuvenated by nine years was a woman aged 29. Her cholesterol level fell from 206 before the experiment to 157 afterward, while her LDL (bad) cholesterol level dropped from 137 to 98. Along with the decrease in cholesterol levels, her overall internal-organ age dropped from 38 to her actual age of 29.

"The higher the combined level of cholesterol, the harder your arteries become," Mitomo said. Hardening of the arteries is believed to be a common cause of fatal heart attacks and strokes.

The combined cholesterol levels of most of the participants fell, as did their g-GTP, an indicator of hepatic activity. Meanwhile, HDL (good) cholesterol rose in many cases.

"Although I want to see more results in three months or so, the dramatic improvement in these figures over such a short period of time is extremely interesting," Mitomo said.

According to the results, oolong tea helped to reduce body fat during the test period. Nine of the subjects saw a two-centimetre reduction in their waist size, while eight also saw the size of their upper arms reduced by two centimetres.

According to Nakano, oolong tea helps the body burn fat more efficiently than other teas, including green tea and black tea. It also helps reduce the build-up of body fat.

It has long been believed that oolong tea, which is a good accompaniment for greasy Chinese dishes, helps people lose weight. However, this is the first time a study has found conclusive evidence to support the claim. Nakano intends to present a paper on the findings to the Japan Society for the Study of Obesity in October. According to Nakano, "The effect is a result of the polyphenol contained in oolong tea."

"Polyphenols can all stop hardening of the arteries to some extent, but it is the size of the polyphenol molecules in oolong tea that is so remarkable," he said.

He said the molecules form a perfect match with hormone-sensitive lipase, an enzyme that dissolves body fat. This match activates the enzyme.

The size of polyphenol molecules varies from tea to tea depending on the level of fermentation. In the case of green tea, which is not fermented, the size of the molecules is half that of oolong tea. In the case of black tea, which is fully fermented, the molecules are about twice the size of those in oolong tea. Therefore, neither green tea nor black tea can dissolve body fat to the same degree as oolong tea, which is only half fermented.

Ultimately, though, gulping down gallons of oolong tea alone will not keep you trim. "While it is true that oolong tea dissolves fat efficiently, you also need to consider keeping a balanced diet," he said.

"Polyphenol is contained in more or less every plant, so to avoid hardening of the arteries you do not necessarily have to drink oolong tea, you could just eat a lot of vegetables," he added.

Jawa Oolong Tea di Hero & Giant

Teh 63 Jawa oolong Tea didistribusikan oleh PT. Andhika Gema Nusa, saat ini tersedia di Hero & Giant di lokasi berikut:

Plasa Senayan
Plasa Semanggi
Gatot Soebroto
Kemang
Mampang
Kalibata
Blok M plaza
Pasaraya Blok M
Pondok Indah mall
Cilandak KKO
Poins Square Lebak Bulus
Bintaro Plaza
BSD
Pamulang
Ciledug
Depok
Cinere
SPM Tomang
Slipi Jaya
Mall Puri Indah
Taman Alpha
Mall Taman Anggrek
Mall Ciputra
Cokroaminoto
Sarinah Thamrin
Giant Gunung sahari
Giant SPM Sunter
Giant Bekasi
Giant Cibubur
Giant Pondok Gede
Giant Kalimalang
Giant Pondok Kopi
Giant Mall sunter

Varian Teh 63 Oolong tea

Teh 63, Jawa Oolong Tea

memiliki 3 varian:

1. Rasa Manis, yang terdiri dari rasa Orange, Rose, Lemon, Jasmine, Honey & Mint

2. Rasa Tawar, yang terdiri dari rasa Black tea, Jasmine, Japanese green tea, Tung ting oolong tea & Ginseng

3. Natural Jawa Oolong Tea 100 gram


Jawa Oolong Tea Rasa manis & tawar dikemas dalam bentuk teh celup, sedangkan Natural Jawa Oolong Tea 100 gram dikemas dalam bentuk teh saring.

Kedua jenis kemasan, teh celup & teh saring, dikemas dalam kemasan yang higienis dan eksklusif.

Minggu, 15 November 2009

Teh 63, Oolong Tea

Oolong Tea adalah teh yang diproses dengan semi fermentasi yang membuat aromanya lebih harum & manfaat tehnya lebih banyak.

Kelebihan dari teh Oolong dibanding dengan teh hijau atau teh hitam adalah kandungan Polyphenol yang jauh lebih tinggi dibanding dengan jenis teh lainnya. Polyphenol adalah kandungan penting yang sangat mempengaruhi aroma Oolong yang unik dan juga manfaat yang tinggi untuk kesehatan maupun kecantikan, khususnya masalah obesitas

Beberapa manfaat yang didapat dengan mengkonsumsi Oolong Tea:
1. Memperlancar aliran darah dalam tubuh
2. Melancarkan pencernaan, mempermudah BAB
3. Menormalkan kadar gula darah dan kolestrol
4. Menghancurkan lemak dalam tubuh
5. Menghambat pertumbuhan sel kanker
6. Membuat awet muda
7. Meningkatkan stamina tubuh
8. Mencegah kerusakan gigi dan mencegah nafas tak segar
9. Mudah disajikan dengan kenikmatan rasa dan aroma